Berikut saya sajikan kembali sebuah comment yg dikirimkan oleh ibu Wydia kepada saya sbb:
Widya, on August 8th, 2008 at 9:52
Saya tertarik dengan produk anda, Untuk kota Surabaya bisa saya dapatkan dimana ya? Kenapa setiap rekan-rekan diatas yang bertanya anda jawab via email saja? Kalo boleh saya sarankan, Bukan kah kalo anda jawab di forum ini rekan-rekan yang lain yang se daerah dengan rekan-rekan diatas dapat dengan mudah mencarinya,sekaligus menghemat kinerja anda….atau mungkin bisa anda publish semuanya.trims…
Khusus untuk comment dari ibu Widya diatas saya memberikan jawaban secara khusus disini sbb:
Ibu Widya yang baik,
Pertama-tama saya mau tegaskan kembali bahwa saya bukan pembuat mediabetea, penemunya adalah bapak Darwin Kiro. Saya penderita diabetes yang mengkonsumsi mediabetea yang (mudah2an bukan) kebetulan cocok untuk saya.
Sebenarnya saya juga punya pikiran yang sama dengan ibu yaitu publish semua alamat penjual mediabetea atau teh chin chau di blog saya ini, kan tidak merepotkan saya. Apa yang saya lakukan dengan menjawab satu per satu email yang masuk memang kelihatannya aneh atau mungkin orang akan berfikir lebih dari itu.
Mungkin perlu saya jelaskan bahwa blog saya ini sebetulnya saya buat untuk mengisi waktu kosong saya diwaktu malam ketika saya keluar kota dan jauh dari isteri dan anak-anak.
Saya sudah bertekad blog ini harus bersihkan dari segala hal komersial atau promosi, tujuan blog saya ini adalah untuk membantu sesama penderita diabetes dengan memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit diabetes untuk masyarakat Indonesia. Saya rasa sangat sulit menemukan situs berbahasa Indonesia yang menyediakan artikel lengkap tentang penyakit diabetes. Saya banyak membaca artikel tentang penyakit diabetes di situs-situs berbahasa Inggris dan sebagian saya terjemahkan secara bebas dan saya postingkan disini. Juga tidak lupa saya sediakan link-link beberapa situs berbahasa Indonesia yang menyajikan informasi tentang penyakit diabetes.
Membalas email yang masuk satu per satu memang merepotkan, tapi saya melakukannya dengan senang hati sehingga tidak terasa memberatkan. Terlepas dari itu ada beberapa hal yang sangat manarik perhatian saya dan juga membuat saya tetap mempertahankan cara membalas email satu per satu yaitu:
Pertama, dari email dan comment yang masuk ke blog saya ini, saya bisa merasakan bagaimana respon masyarakat Indonesia terhadap bahaya penyakit diabetes. Ibu bisa membaca beberapa comment yang masuk, dari situ paling tidak kita bisa mengambil kesimpulan.
Kedua, saya ingin menjalin hubungan dengan sesama penderita diabetes, paling tidak via email untuk saling memberikan informasi. Nah, komunikasi dengan ibu lewat surat terbuka ini adalah salah satu bukti.
Ketiga, saya punya cita-cita untuk memiliki sebuah KOMUNITAS atau FORUM tentang diabetes berbahasa Indonesia. Dengan adanya email yang masuk, saya bisa menjaring alamat email penderita diabetes dan nantinya bisa saya undang untuk menjadi anggota komunitas atau forum diabetes, termasuk ibu Widya pasti saya undang, ha…ha…ha…
Saya sudah berusaha lacak di internet apakah di Indonesia ada Komunitas atau forum sejenis, tapi sampai saat ini belum saya temukan. Mungkin ibu tahu, tolong beritahu saya. Kalau yang berbahasa Inggris sangat banyak, saya juga terdaftar di beberapa komunitas dan forum disana. Tapi bukan untuk promosi mediabetea, hal itu sangat dilarang. Saya pernah di banned disalah satu forum gara-gara saya refrensikan mediabetea.
Demikian tanggapan dari saya atas comment dari ibu Widya. Lewat cara yang unik ini pula ibu Widya sudah menjadi salah satu saudara saya.
Salam
Filed under: Diabetes, Uncategorized | Tagged: Diabetes, kencing manis, mediabetea | Comments Off on Surat terbuka untuk ibu Widya